RSS

Skala Pengukuran

10 Sep

STATISTIKA EKONOMI I

BAB II

SKALA PENGUKURAN

Dalam pembahasan mengenai skala pengukuran, terlebih dahulu hal yang perlu diketahui adalah mengenai apa yang diukur oleh skala pengukuran tersebut. Seperti diketahui pengertian singkat dari skala pengukuran adalah cara mengukur suatu variabel. Sehingga bagian pertama dari resume ini akan membahas secara singkat apa itu variabel.

Pengertian variabel

Variabel Penelitian adalah suatu atribut, nilai/ sifat dari objek, individu / kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari Informasinya serta ditarik kesimpulannya.

Pekerja  merupakan objek, mempunyai beberapa variabel berikut:

  1. Usia : variabel yg memiliki nilai numerik.
  2. Tingkat pendidikan : variabel numerik / kategori.
  3. Bidang Pekerjaan : variabel kategori.

Definisi Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau tolak ukur untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehinga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data. (Ramli : 2011).

Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagai instrumen untuk mengukur berat emas, dibuat dengan skala mg dan akan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg.

Menurut Wikipedia, Skala pengukuran atau aras pengukuran memiliki empat tipe, sebagaimana dikembangkan konsepnya oleh seorang psikolog bernama Stanley Smith Stevens pada artikel di majalah Science berkepala On the theory of scales of measurements. Pada artikel ini, Stevens mengemukakan bahwa dalam sains dikenal empat tipe skala pengukuran yang masing-masing disebutnya sebagai skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.

Jenis-Jenis Skala Pengukuran

  1. Skala Nominal

Skala nominal adalah skala pengukuran paling sederhana. skala yang memungkinkan peneliti mengelompokkan objek, individual atau kelompok kedalam kategori tertentu dan disimbolkan dengan label atau kode tertentu, selain itu angka yang diberikan kepada obyek hanya mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukan tingkatan.

Skala nominal bersifat mutually excusive  atau setiap objek hanya memiliki satu kategori (Lababa : 2008)

Contoh umum yang biasa dipakai yaitu variabel jenis kelamin . Dalam hal ini hasil pengukuran tidak dapat diurutkan (wanita lebih tinggi dari pada lak-laki, atau sebaliknya), tetapi lebih pada perbedaan keduanya

    2. Skala Ordinal

Skala nominal tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga menyatakan peringkat kategori tersebut (Septyanto : 2008). hasil pengukuran skala ini dapat menggambarkan posisi atau peringkat tetapi tidak mnegukur jarak antar peringkat.

  • Tingkat pendidikan atau kekayaan, dalam pengukuran yang mengelompakan status sosial, hasil pengukuran tidak dapat memberikan informasi mengenai perbedaan antara status sosial (tinggi ke rendah, rendah ke sedang dan tinggi ke sedang) belum tentu sama.
  • Tingkat keparahan penyakit
  • Tingkat kesembuhan
  • Derajat keganasan kanker

3. Skala Interval

Skala interval adalah suatu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur. Sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.

Skala interval bisa dikatakan tingkatan skala ini berada diatas skala ordinal dan nominal. Selanjutnya skala ini tidak mempunyai nilai nol mutlak sehingga tidak dapat diinterpretasikan secara penuh besarnya skor dari rasio tertentu.

Contoh Skala Interval:

    • Suhu
    • Tingkat kecerdasan (IQ)
    •         Beberapa indeks pengukuran tertentu

skala interval bener

4. Skala Rasio (Skala Nisbah)

Skala rasio mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu sifat yaitu memebrikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Skala rasio merupakan skala pengukuran  yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu, dan bisa dibandingkan (paling lengkap, mencakup semuanya dibanding skala-skala dibawahanya).

Contoh : Bila kita ingin membadingkan berat dua orang . Berat Fulan1 40Kg dan Fulan2 80Kg. Kita dapat tahu bahwa fulan2 dua kali lebih berat daripada Fulan1, karena nilai variabel numerik berat mengungkapkan rasio dengan nilai nol sebagai titik bakunya.

Contoh:

    • Panjang, berat badan, usia
    • Kadar zat dan jumlah sel tertentu
    • Dosis obat, dll

PENGUKURAN SKALA

Dari berbagai macam bentuk skala yang ada, berikut ini adalah bentuk skala yang dapat digunakan dalam metode penelitian pendidikan, yaitu skala Likert, skala Guttman, semantic differensial, rating scale, dan skala thurstone.

  1. Skala Likert

Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dalam skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negative yang berfungsi untuk mengukur sikap negative objek sikap.

Jawaban dari setiap instrumen yang mengguakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yag dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju ; selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah.

Biasanya skala Likert sering digunakan dalam pengisian kuisioner terkait dengan kualitas suatu hal atau seseorang. Contohnya seperti angket perkuliahan UNJ yang disebar melalui masing-masing akun pemilik siakad bagi mahasiswa atau seperti contoh lain dibawah ini.

 likert

  1. Skala Guttman

Yaitu skala yang menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar – salah, ya – tidak, pernah – tidak pernah, positif – negative, tinggi – rendah, baik – buruk, dan seterusnya. Pada skala Guttman, hanya ada dua interval, yaitu setuju dan tidak setuju.

Contoh : jika peneliti ingin mengumpulkan data tentang kebutuhan mahasiswa, ditentukan 4 macam kebutuhan yaitu : Berteman, Belajar, Rekreasi dan istirahat, salah satu dimensi dari keempat dimensi tadi akan dibagi menjadi 5 pernyataan dalam kuesioner. Maka Skala Guttman akan menggunakan kelima pernyataan tersebut sebagai item :

1 Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam mencari ilmu (Ya/Tidak)
2 Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam melanjutkan pendidikan ? (Ya/Tidak)
3 Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam mendapatkan gelar ? (Ya/Tidak)
4 Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam mendapatkan ijazah ? (Ya/Tidak)
5 Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam memenuhi syarat mencari kerja ? (Ya/Tidak)

From:  http://qoribzq.blogspot.com/2011/04/skala-guttman.html

  1. Semantik Differensial

Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya.

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

 sematik diferensial

4.     Skala Thurstone

Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.

 skala thurstone

Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.

  1. Rating Scale

Dalam rating scale, data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Seperti halnya skala lainnya, dalam rating scale responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan, seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain.

Bentuk-bentuk Rating Scale

Terdapat beberapa bentuk rating scale antara lain :

  • Skala Numerik/Kuantitatif

Skala ini menggunakan angka-angka ( skor-skor ) untuk menunjukan gradasi-gradasi, disertai penjelasan singkat pada masing-masing angka.

  • Skala Penilaian Grafis

Skala menggunakan suatu garis sebagai kontinum. Gradasi-gradasi ditunjuk pada garis itu dengan menyajikan deskripsi-deskripsi singkat di bawah garisnya Pengamat memberikan tanda silang di garis pada tempat yang sesuai dengan gradasi yang dipilih.

  •  Daftar Cek

Skala ini mempunyai item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif dengan type pilihan berganda ( multiple choice ). Pada masing-masing sifat atau sikap yang harus dinilai, disajikan empat sampai lima pilihan dengan deskripsi singkat pada masing-masing pilihan. Pengamat memberikan tanda cek pada pilihan tertentu di ruang yang disediakan.

Contoh :

Seberapa baik ruang kerja yang ada di perusahaan anda?

Beri jawaban angka :

4          bila tata ruang itu sangat baik

3          bila tata ruang itu cukup baik

2          bila tata ruang itu kurang baik

1          bila tata ruang itu sangat tidak baik

Jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia :

No. Item

Pertanyaan tata ruang kantor

Interval jawaban
1 Penataan meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek 4  3  2  1
2 Pencahayaan alam tiap ruangan 4  3  2  1
3 …………….

Daftar Pustaka

Khorip, F. (2011, April 5). Skala Guttman. Retrieved September 12, 2013, from Mathematic: http://qoribzq.blogspot.com/

Rusdi, I. (2008, April 6). Variabel dan Skala Pengukuran . Retrieved September 10, 2013, from Website Pribadi Ibnu Rusdi, Skp. M.Kes: http://ibnurusdi.wordpress.com/

Skala Pengukuran Guttman dan Rating Scale. (2013, May 05). Retrieved September 17, 2013, from MAP6DKI : http://www.map6dki.com/

Surharyadi, P. S. (2009). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern . Jakarta: Salemba Empat.

Syafta, Z. (2013, April 23). Skala Pengukuran dalam Penelitian. Retrieved September 10, 2013, from Zenma Syafta: http://zenmasyafta.blogspot.com

Safirizal, R. (2012, Maret 24). Bentuk Skala Pengukuran dalam Statistika. Retrieved September 12, 2013, from Berbagi Referensi: http://berbagireferensi.blogspot.com/

 
Leave a comment

Posted by on September 10, 2013 in Statistic Economy, Uncategorized

 

Tags: , ,

Leave a comment